Dinas Perindag Pastikan Stok Pangan Mencukupi
- 1 bulan yang lalu
Minyak atsiri merupakan salah satu primadona industri di Sumatera Barat. Minyak atsiri memiliki prospek pasar yang sangat baik. Dengan tingkat harga jual yang menguntungkan bagi produsen. Rantai produksi minyak atsiri juga memberikan nilai tambah bagi banyak pihak. Petani, produsen dan pemasar memperoleh keuntungan.
Dilihat dari prospek ekspor minyak atsiri dimasa yang akan datang masih sangat besar, seiring dengan tingginya permintaan terhadap bahan industri parfum, kosmetik, farmasi, makanan dan minuman, pestisida nabati dan bioadditive BBM. Semakin tingginya permintaan ekspor minyak atsiri, tentu perlu kita lakukan perbaikan dan peningkatan skill dan kemampuan dari proses pengolahan minyak atsiri di Sumatera Barat.
Hal tersebut disampaikan oleh Kepala Dinas Perindag Provinsi Sumatera Barat, Bapak ASBEN HENDRI, SE, MM. Ketika memberikan sambutan pada pembukaan Pelatihan Peningkatan Minyak Atsiri yang diselenggarakan oleh UPTD PP Minyak Atsiri
Proses produksi untuk minyak atsiri sangat memerlukan perhatian berkaitan dengan efisiensi produksi dan mutu minyak atsiri yang diharapkan. Untuk mencapai produk minyak atsiri yang bermutu maka diperlukan upaya - upaya yang dimulai dari menggunakan bahan tanaman yang benar atau varietas unggul, tindakan budidaya yang optimal, proses panen dan pasca panen yang tepat dan pengolahan yang sesuai dengan SOP.
Kegiatan pelatihan ini dilaksanakan selama 3 hari mulai tanggal 6 s.d 8 Juli 2021 dengan jumlah Peserta Pelatihan 15 orang IKM pengelola minyak atsiri yang tersebar di 11 Kabupaten/Kota yaitu Kota Padang, Kota Solok, Kab. Solok, Kab. Dharmasraya, Kota Pariaman, Kab. Padang Pariaman, Kab. Tanah Datar, Kab. Pesisir Selatan, Kab. Pasaman Barat dan Kab. Pasaman dan Kab. 50 Kota, dengan Instruktur Daimon Syukri, S.Si., M.Si., Ph.D dari Fakultas Teknologi Pertanian Universitas Andalas Padang.
Materi pada kegiatan ini ditekankan bagaimana IKM dapat berproduksi/ melakukan proses penyulingan yang benar dan berkualitas yang dilakukan di workshop UPTD. Selanjutnya IKM melakukan praktek pengujian kualitas dari minyak atsiri dan bagaimana cara menjaga kualitas dari minyak tersebut. Kepada peserta juga diberikan peralatan pengujian minyak atsiri, berupa Alkohol meter, gelas ukur 100 ml, gelas ukur 10 ml, corong stainless, kain monel dan pipet tetes.