Dinas Perindag Pastikan Stok Pangan Mencukupi
- 22 April 2022 22:18:00 WIB
Standar Indonesia Rubber (SIR) adalah karet alam yang diperoleh dengan pengolahan bahan olah karet yang berasal dari getah batang pohon Hevea brasiliensis secara mekanis dengan atau tanpa kimia, serta mutunya ditentukan secara spesifikasi teknis.
Pengujian SIR di BPSMB pernah Berjaya di masanya yaitu pada tahun 80an sampai awal tahun 2000an. Pada saat itu sampel SIR banyak berdatangan dari seluruh perusahaan karet yang ada di Sumbar. Pada masa itu menjadi tahun tahun tersibuk bagi laboratorium SIR UPTD BPSMB, bahkan para pegawai sampai harus bekerja double shift atau sampai malam untuk melakukan pengujian SIR. Hal ini didukung dengan jumlah pegawai yang masih banyak dan peralatan laboratorium yang memadai. Disamping itu peraturan dari pusat masih mewajibkan bagi setiap perusahaan untuk melakukan pengujian sampel SIR nya di UPTD BPSMB.
Namun pada saat sekarang pengujian SIR di UPTD BPSMB tidak seramai dahulu dibandingkan dengan pengujian komoditi lain seperti kulit manis/cassia vera, hal ini disebabkan karena masing-masing perusahaan karet telah memiliki laboratorium mereka sendiri dan terkadang alatnya sudah lebih canggih dibandingkan dengan peralatan yang ada di UPTD BPSMB.
Untuk saat ini pengujian SIR di UPTD BPSMB biasanya dilakukan pada awal tahun dan pertengahan tahun oleh perusahaan-perusahaan karet yang ada di Sumbar. Biasanya dilakukan hanya untuk verifikasi hasil pengujian dan memenuhi persyaratan dari KAN, dimana untuk pengujian SIR harus mendapatkan sertifikat dari laboratorium yang terakreditasi oleh KAN, dan laboratorium yang berada di bawah Lembaga Pemerintahan.
Dalam pengujian SIR ada 15 parameter yang dipersyaratkan dalam SNI 06-1903-2000, saat ini UPTD BPSMB sanggup melakukan pengujian 7 parameter pengujian yaitu kadar kotoran, kadar abu, kadar zat menguap, PRI, Po, Nitrogen, dan viskositas mooney.
Kadar kotoran adalah benda asing yang tidak larut dan tidak dapat melalui saringan 325 mesh. Adanya kotoran didalam karet yang relatif tinggi dapat mengurangi sifat dinamika yang unggul dari vulkanisasi karet alam antara lain kalor timbul dan ketahanan retak lenturnya. Kotoran tersebut juga mengganggu pada pembuatan vulkanisasi tipis. Potongan uji untuk penetapan kadar kotoran perlu ditipiskan untuk memudahkan pelarutan.
Potongan uji yang telah digiling ulang dilarutkan dalam pelarut yang mempunyai titik didih tinggi, disertai penambahan suatu zat untuk memudahkan larutnya karet (rubber peptiser). Larutan kotor yang tertinggal kemudian dituangkan melalui saringan 325 mesh, kotoran yang tertinggal pada saringan setelah dikeringkan didalam oven, kemudian ditumbang setelah didinginkan.
Untuk penetapan kadar abu, sampel karet ditimbang sebanyak 5 gram kemudian dipijarkan perlahan-lahan diatas pembakar listrik/gas. Kemudian pemijaran dilanjutkan didalam muffle furnace pada suhu 550OC selama kira-kira 2 jam. Setelah itu diangkat dan kemudian dikeringkan dalam desikator kemudian ditimbang. Zat menguap dalam karet sebagian besar terdiri dari uap air dan sisanya adalah zat-zat seperti serum yang dapat menguap pada suhu 100oC, untuk menetapkan kadar zat menguap sampel SIR perlu digiling untuk mendapatkan ketebalan yang sesuai lalu ditimbang sebanyak 10 gram dan digunting menjadi potongan kecil-kecil untuk memperluas permukaan guna memudahkan pengeringan pada suhu 100oC.
PRI Plasticity Retention Index adalah pengujian yang bertujuan untuk mengukur ketahanan karet terhadap degradasi oleh oksidasi pada suhu tinggi. Pengujian ini meliputi plastisitas sebelum (Pengujian Po) dan sesudah sampel dilakukan pengusangan (P30) didalam oven dengan suhu 140oC. Nilai PRI yang tinggi menunjukkan ketahan yang tinggi terhadap degradasi oleh oksidasi. Nitrogen terdapat didalam karet terutama berasal dari protein dan dapat digunakan sebagai petunjuk besarnya kadar protein. Nitrogen ditetapkan dengan cara mikro semi kjeldhal. Karet dioksidasi dengan pemanasan oleh campuran katalis dan asam sulfat pekat, yang merubah senyawaan nitrogen menjadi ammonium hidrogensulfat. Setelah suasana dirubah menjadi basa ammonia dipisahkan dengan destilasi uap dan diikat oleh larutan standard asam borat, kemudian dititer dengan larutan standard asam sulfat.
Pengujian viskositas mooney prinsipnya adalah memutarkan sebuah rotor yang berbentuk silinder di dalam karet tersebut. Makin besar viskositas karet, makin besar pula perlawanan yang diberikan oleh karet tersebut kepada rotor. Besarnya torak yang dialami oleh sumbu rotor diukur oleh sebuah pegas berbentuk U dan dihubungkan dengan sebuah micrometer yang mempunyai skala 0-1.
Dari beberapa parameter diatas masing-masing memiliki tingkat kesulitan yang berbeda-beda. Namun pengujian SIR dibandingkan dengan pengujian sampel lain termasuk pengujian yang memiliki risiko kerja yang cukup tinggi.