Dinas Perindag Pastikan Stok Pangan Mencukupi
- 22 April 2022 22:18:00 WIB
Sumatera Barat merupakan daerah tropis yang cocok ditumbuhi oleh berbagai jenis tanaman perkebunan. Salah satu tanaman yang paling banyak tumbuh di Sumatera Barat adalah kelapa. Namun, pemanfaatan kelapa saat ini dapat dikatakan belum maksimal. Sejauh ini, pemanfaatan tanaman kelapa baru buahnya saja untuk dijadikan kopra, minyak dan santan untuk keperluan rumah tangga atau memenuhi permintaan berbagai pasar tradisional baik di Sumatera Barat, Riau ataupun Provinsi tetangga lainnya. Sedangkan potensi lain seperti kayu dari pohon Kelapa yang sudah tidak produktif karena usia, tempurung serta sabut kelapa. Sebagian diantaranya berakhir menjadi limbah.
Belum optimalnya pemanfaatan sisa produksi kelapa tersebut diantaranya disebabkan oleh terbatasnya informasi yang dimiliki IKM tentang prospek pasar barang kerajinan berbahan baku kelapa, ketersedian keterampilan dan keahlian sumber daya manusia yang terbatas, sulitnya akses pada sektor keuangan dan struktur usaha IKM yang tidak fleksibel terhadap perkembangan pasar.
Batok Kelapa atau Tempurung Kelapa dapat diolah menjadi karya seni kerajinan yang bernilai bisnis diantaranya aksesoris, hiasan, miniatur, mainan, serta perabotan rumah tangga. Adapun bentuk produknya berupa hiasan dinding, kalung, tempat tisu, meja, tempat Permen/Kue, tempat kaca, nampan, celengan, lampu dinding dan banyak lainnya. Hal ini butuh pelatihan khusus bagaimana memanfaatkan batok kelapa ini bernilai tinggi dan mudah diterima pasar baik nasional maupaun Internasional.
Seperti halnya limbah batang kelapa sudah mulai dimanfaatkan oleh sebagian kecil masyarakat Sumatera Barat seperti untuk profil dan barang perabotan seperti meja dan kursi serta payung taman, tikar dari batang kelapa. Mengingat bahwa terdapat kalangan pengrajin yang masih memiliki SDM yang belum terlatih perlu kita lakukan pembinaan berupa pelatihan atau bimbingan teknis dalam memproduksi hasil kerajinan dari limbah kelapa ini. Maka diharapkan kedepannya limbah kelapa yang sudah diproduksi menjadi suatu benda yang unik dan bernilai seni disukai masyarakat dan mampu merebut pangsa pasar sehingga menghasilkan keuntungan secara ekonomi bagi IKM.
Pemerintah Provinsi Sumatera Barat melalui Dinas Perindustrian dan Perdagangan berupaya untuk melakukan percepatan dan perluasan terhadap peningkatan kualitas, daya saing dan akses pasar produk industri Pengolahan Limbah Kelapa. Saat ini kondisi IKM produk Pengolahan limbah Kelapa Sumatera Barat masih belummampu bersaing bersaing secara luas di pasar Nasional. Produk seperti tikar dari batang kelapa dan kerajinan dari kerajinan dari batok kelapa belum banyak yang bisa menembus pasar nasional.
Hal inilah yang mendorong perlunya Dinas Perindustrian dan Perdagangan Provinsi Sumatera Barat melalui Bidang Industri Non Agro melakukan kegiatan berupa Bimbingan Teknis Pengolahan Limbah Kelapa. Limbah Kelapa yang menjadi fokus adalah kayu kelapa yang berasal dari pohon kelapa yang sudah tidak produktif. Setelah bimtek IKM diharapkan mampu menghasilkan produk olahan dari kayu kelapa yang memiliki daya saing kuat dan berkelanjutan di pasar nasional dan Internasional. Sehingga dapat meningkatkan kesejahteraan para pelaku usaha industri produk Limbah Kelapa Sumatera Barat.
Bimbingan tni dilaksanakan selama 5 hari dari tanggal 21 s/d 25 September 2021 yang bertempat di Kota Pariaman, yaitu di workshop pembuatan Tikar Ruyung Sulaiman, yang dikelola oleh Bapak Sulaiman Tanjung, yang sekaligus menjadi Narasumber pada kegiatan ini.
Kegiatan ini dibuka secara resmi oleh Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan Provinsi Sumatera Barat, Bapak Asben Hendri, SE., MM, pada tanggal 21 September 2021 di Hotel Nan Tongga Kota Pariaman, yang turut dihadiri oleh Plt Kepala Dinas Perindustrian, Perdagangan, Koperasi dan UKM Kota Pariaman. Dalam sambutannya, Bapak Asben Hendri berharap agar para peserta Bimbingan Teknis mampu memanfaatkan bimtek ini untuk meningkatkan pengetahuan dan keterampilan untuk mengolah limbah batang kelapa menjadi produk-produk yang bernilai tinggi. Peserta juga menjadi pelopor di daerah asal masing-masing dengan menciptakan peluang usaha baru dan meningkatkan perekonomian masyarakat setempat.
Bimbingan Teknis Pengolahan Limbah Kelapa ini ditutup secara resmi oleh Sekretaris Dinas Perindustrian dan Perdagangan Provinsi Sumatera Barat pada tanggal 25 September, Bapak Syafrizal, S.E, MM. Turut dihadiri oleh Kepala Bidang Industri Non Agro, Ibu Ir. Syafrida, M.Si. Dalam sambutannya, Bapak Syafrizal berharap agar para peserta bisa saling berkoordinasi dan berkolaborasi dalam memanfaatkan potensi sumber daya alam yang ada di daerah asal masing-masing. Para peserta juga diharapkan tetap menjalin komunikasi dan meningkatkan kerjasama diantara, maupun dengan Dinas Perindag Provinsi dan Kab./Kota dalam rangka mengembangkan usaha.
(Aquinaldo, ST)
Pedoman Teknis Pengolahan Limbah Kelapa menjadi Tikar Ruyung dapat diunduh pada link berikut: https://bit.ly/pedomanlimbahkelapa