Dinas Perindag Pastikan Stok Pangan Mencukupi
- 22 April 2022 22:18:00 WIB
Dalam rangka mewujudkan Perpres No. 28 Tahun 2008 tentang Kebijakan Industri Nasional dan Perda Prov. Sumatera Barat Nomor 14 Tahun 2018 tentang Rencana Pengembangan Industri Provinsi (RPIP) Sumatera Barat. Industri kerajinan berbahan baku kulit merupakan salah satu produk unggulan yang tertuang di dalam RPIP tersebut, dimana kerajinan kulit sangat diminati oleh masyarakat sehingga pengrajin dituntut untuk terus dapat berinovasi dengan perkembangan minat masyarakat sehingga nilai jual produk dari bahan baku kulit ini terus bertambah.
Dengan kondisi negara kita sekarang yang sedang dilanda pandemi Covid-19 juga berdampak terhadap sektor industri kecil menengah (IKM) khususnya industri kerajinan kulit, agar bisa bertahan menjalankan usahanya di tengah tekanan dampak pandemi Covid-19.Sebab, IKM merupakan salah satu sektor yang terimbas cukup besar, sehingga perlu mendapatkan perhatian dari pemerintah dalam mendorong pengrajin untuk berusaha agar memberikan kontribusi bagi perekonomian Sumatera Barat.
Kegiatan Bimbingan Teknis Penguatan kapasitas manajerial bagi IKM berbahan baku kulit ini merupakan tindak lanjut yang dilakukan oleh Dinas Perindustrian dan Perdagangan Provinsi Sumatera Barat dalam meningkatkan pemahaman IKM terhadap dunia yang ditekuninya. Setelah diberikan pelatihan dengan materi yang beragam dan dilakukan pembinaan langsung ke IKM, maka kami melakukan evaluasi yang mana perlu dilakukan penguatan Teknis manajerial bagi IKM kita. Dan kami juga berharap dengan kegiatan ini dapat terbentuk suatu jaringan kemitraan antar IKM yang telah mendapat pelatihan dari Dinas Perindustrian dan Perdagangan Prov. Sumatera Barat.
Beberapa hambatan pengusaha kulit Indonesia adalah:
1. Keterbatasan Bahan Baku
Indonesia masih fokus untuk memajukan sektor dibidang peternakan, sehingga kosentrasi untuk menghasilkan kulit dari peternakan sendiri, masih belum dapat direalisasikan.
2. Keterbatasan Teknologi dan Peralatan
Pengolahan kulit menjadi sebuah produk yang berkualitas membutuhkan teknologi yang terbaru dan juga mesin yang canggih. Beberapa pengusaha kulit masih memiliki keterbatasan alat dan inovasi dalam melakukan pengolahan kulit.
3. Efisiensi Pengolahan Kulit
Produksi kulit membutuhkan pengolahan beberapa tahap, sehingga efisiensi biaya dalam pengolahan mutlak diperlukan, jika tidak maka akan berpengaruh terhadap biaya produksi, yang pada akhirnya akan mempengaruhi harga jual.
Kendala yang sering dialami oleh industri produk dari kulit di Sumatera Barat adalah SDM yang kurang, bahan baku yang sedikit mahal, permodalan, produksi yang masih tradisional, peralatan yang kurang memadai dan lain-lain. Harapan kita bersama adalah penyediaan tempat pemasaran bersama, ketersediaan tenaga kerja yang terampil, bantuan peralatan, pelatihan, pameran kerajinan, peminjaman modal dan peningkatan teknologi dalam menghasilkan produk kulit Sumatera Barat yang berkualitas tinggi dan desain yang menarik.
Hal inilah yang mendasari perlunya dilakukan kegiatan berupa Bimbingan Teknis Penguatan kapasitas manajerial bagi IKM berbahan baku kulit, sehingga industri produk kulit mempunyai daya saing yang kuat dan berkelanjutan di pasar nasional dan akan meningkatkan kesejahteraan para pelaku usaha industri produk kulit Sumatera Barat.
Hal inilah yang mendorong perlunya Dinas Perindustrian dan Perdagangan Provinsi Sumatera Barat melalui Bidang Industri Non Agro melakukan kegiatan berupa Bimbingan Teknis Penguatan kapasitas manajerial bagi IKM berbahan baku kulit.
Dari pelaksanaan kegiatan Bimtek Penguatan Teknis manajerial bagi IKM berbahan baku kulit ini diharapkan :
I. Waktu dan Tempat Kegiatan
Kegiatan dilaksanakan di Whiz Prime Hotel Padang, Provinsi Sumatera Barat, pada tanggal 8 s/d 9Desember 2021.
II. Peserta
Sebagai peserta pada kegiatan Bimtek Pengutan Teknis Manajerial bagi IKM berbahan baku kulitadalah para IKM/pengrajin industri produk yang menggunakan bahan baku kulit yang berasal dari 14 Kab./Kota yang potensial yaitu; Kota Padang, Kota Solok, Kota Pariaman, Kabupaten Tanah Datar, Kabupaten Pesisir Selatan, Kota Payakumbuh, Kota Sawahlunto, Kabupaten Sijunjung, Kab. Solok Selatan, Kota Padang Panjang, Kab. Agam, Kab. Pasaman Barat dan Kabupaten 50 Kota. Adapun peserta berjumlah sebanyak 50 (Lima Puluh) orang.
III. Narasumber
Pada kegiatan kegiatan Bimtek Penguatan Teknis Manajerial bagi IKM berbahan baku kulit, Narasumbernya ada 2 (dua) orang yaitu :
NO |
NAMA |
INSTANSI |
ALAMAT |
---|---|---|---|
|
Arlin Teguh Ardani |
JAPNAS Perwakilan Sumatera Barat |
Kota Padang |
2. |
Dr. Henmaidi |
Universitas Andalas |
Kota Padang |