Dinas Perindag Pastikan Stok Pangan Mencukupi
- 22 April 2022 22:18:00 WIB
Dalam rangka meningkatkan kompetensi dan keahlian Aparatur Sipil Negara (ASN) di lingkungan Dinas Perindustrian dan Perdagangan Provinsi Sumatera Barat, khususnya di UPTD Balai Pengujian dan Sertifikasi Mutu Barang. UPTD Balai Pengujiaan dan Sertifikasi Mutu Barang mengadakan kegiatan Pelatihan Petugas Pengambil Contoh (PPC) Kayu Manis dan Minyak Pala bagi ASN di lingkungan yang bersangkutan.
Pengambilan contoh atau sampling adalah mengambil sejumlah atau sebagian bahan atau barang yang dilakukan dengan menggunakan metode tertentu sehingga bagian barang atau bahan yang diambil bersifat mewakili (representatif) keseluruhan barang atau bahan. Sampel mewakili adalah suatu sampel yang diperoleh dengan menggunakan teknik sampling yang sesuai, yang dapat meliputi sub-sampling, untuk menghasilkan keberhasilan yang tepat terhadap sumber sampel atau populasi produk. Dalam hal-hal tertentu (seperti analisis forensik), sampel bisa saja tidak representatif tapi ditentukan oleh ketersediaan. Pengambilan sampel juga diperlukan untuk melakukan pengujian atau kalibrasi substansi, bahan atau produk terhadap spesifikasi tertentu yang menjadi standar atau acuan.
Petugas Pengambil Contoh (PPC) adalah seseorang yang bertugas mengambil contoh bahan atau barang, untuk tujuan yang bersifat formal diantaranya untuk pengujian, standarisasi atau forensik. Kualifikasi Petugas Pengambil Contoh (PPC) diatur di dalam SNI ISO 19024. Kompetensi secara teknis dan hukum seseorang sebagai Petugas Pengambil Contoh dinyatakan dalam bentuk sertifikat yang dikeluarkan oleh lembaga yang berwenang. Badan yang berwenang mengeluarkan sertifikat adalah badan atau lembaga sertifikasi personal atau badan sertifikasi. Pelatihan ini bertujuan utama untuk memberikan bekal pengetahuan kepada calon PPC dalam hal kompetensi pengambilan contoh.
Pelatihan Petugas Pengambil Contoh (PPC) ini memberikan pembekalan bagi Petugas Pengambil Contoh terkait pemahaman dan pengetahuan tentang profesi yang membutuhkan kegiatan pengambilan contoh. Hal ini karena peran yang penting bagi Petugas Pengambil Contoh baik di instansi pemerintah dengan tujuan untuk pengujian atau analisa. Tujuan dari penjaminan kompetensi seorang Petugas Pengambil Contoh adalah untuk mendapatkan sampel yang representatif mampu mewakili produk secara keseluruhan. Acara pelatihan tersebut diadakan dari tanggal 7 s/d 10 Desember 2021, dengan mendatangkan 3 orang pengajar yaitu Bapak Arsyad, Bapak Budi Wasono Mulat, dan Ibuk Dianawati, mereka adalah para pengajar yang berasal dari Pusat Pengujian Mutu Barang Kementerian Perdagangan Republik Indonesia.
Pembukaan pelatihan diawali dengan pemberiaan pretest kepada para peserta pelatihan untuk mengetahui sejauh mana kemampuan dan pengetahuan peserta mengenai pengambilan contoh kayu manis dan minyak pala. Tim pengajar memberikan materi dengan santai dengan banyak melibatkan diskusi serta Tanya jawab, disela-sela materi juga diberikan kuis yang aktraktif, berbasis teknologi menggunakan aplikasi kahoot besutan yahoo, dimana para peserta akan dinilai berdasarkan kecepatan tangan, ketepatan jawaban, dan performa jaringan untuk memilih jawaban yang benar di ponsel masing-masing. Komputer akan menampilkan pertanyaan terlebih dahulu, sehingga di ponsel peserta hanya ada 4 pilihan jawaban, yang harus dipilih secara cepat dan tepat. Tiap diakhir pertanyaan, sistem komputer akan langsung menampilkan jawaban yang benar dan siapa peserta yang menjawab tercepat, dan diakhir sesi kuis sistem menampilkan siapa yang yang jadi juara 1, 2, 3 dari kuis tersebut.
Hari pertama dan kedua diisi dengan materi dan kuis, materi meliputi pengetahuan dasar kayu manis, dan minyak pala, sistem standardisasi nasional, sistem sertifikasi petugas pengambil contoh, serta metode-metode dan teknik-teknik pengambilan contoh kayu manis, dan minyak pala. Di hari ketiga dilakukan praktek pengambilan contoh minyak pala di CV. Danau Intan, pada pagi harinya, kemudian praktek pengambilan contoh kayu manis di gudang UPTD Balai pengujian dan Sertifikasi Mutu barang (BPSMB).
Di akhir acara pelatihan para peserta kembali diberikan posttest untuk mengetahui seberapa jauh kemampuan para peserta dalam memahami dan mengerti mengenai materi dan praktek yang telah dilakukan. Diharapkan dengan ada dan berakhirnya pelatihan ini para peserta dapat menerapkan dan melaksanakan proses pengambilan contoh khususnya kayu manis dan minyak pala sesuai dengan apa yang telah didapat pada pelatihan kayu manis dan minyak pala tersebut, dan kedepannya lebih banyak lagi pelatihan-pelatihan sejenis bagi ASN di Dinas Perindustrian dan Perdagangan Provinsi Sumatera Barat, khususnya UPTD Balai Pengujian dan Sertifikasi Mutu Barang, sehingga ASN yang ada semakin kompetitif dan mampu bersaing di bidangnya masing-masing.